Google Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 05 Oktober 2010

Malang, sebuah kota yang. . .


Malang, sebuah kota yang...

Tidak pernah terpikir sebelumnya untuk menginjakan kaki di kota ini.
Tidak terpikir sebelumnya untuk menikmati segarnya udara di kota ini.
Tidak sekalipun ada dibenakku untuk menjalankan dan menaruh harapn hidup di kota ini.
Malang, sebuah nama kota yang terdengar aneh di telingaku. Sebuah nama kota yang terdengar seperti nasib buruk. Tapi ternyata tidak begitu kenyataannya.
Perjalanan pertamaku dimulai pada pertengahan 2007 dengan kereta yang mengantaku dari jakarta menuju Malang, memang bukan perjalananku pertama kali menuju ke kota Malang, tetapi hanya saja ini awal dari pertama aku pergi merantau untuk mencari sebuah bekal kehidupan yang akan aku gunakan kelak. Meninggalkan keluarga, teman, kawan, sahabat, dan tambatan hati tentunya. Ada rasa bangga dan sedih terbesit dalam hatiku, 2 bungkus rokok original Marlboro dan 3 kaleng bir menemani perjalanan.
Malang, sebuah kota yang memiliki gunung dan pantai didalamnya. Kota yang menjadi tujuan objek wisata bila berkunjung ke Jawa Timur. Tetapi aku tidak akan berwisata kali ini, tidak menjadi turis lokal yang hanya akan jalan-jalan dan berkeliling kota Malang dan sekitarnya. Aku menjadi seorang penduduk pendatang di kota Malang yang menaruh harapan besar pada sebuah universitas. Ya, aku menjadi seorang mahasiswa di Malang, mahasiswa rantau tepatnya.
Malang, sebuah kota yang memiliki udara yang sangat segar, bernafas dalam kabut dan mengeluarkan asap halus saat menghembuskannya. Udara di Malang memang saat dingin, terutama pada bulan Agustus sampai dengan Januari.
Malang, sebuah kota yang memiliki air terbaik yang pernaha aku rasakan. Telah banyak kota aku kunjungi dan merasakan bagaimana rasanya mandi dengan air tanahnya, tapi hanya di Malang aku merasakan air yang benar-benar segar untuk mandi. Mandi dengan perasaan takut akan dinginnya air, dan selesai dengan tubuh yang menggigil. Berbeda rasanya bila mandi di kota kelahiranku di Jakarta, yang akan berkeringat setiap kali habis mandi.
Malang, sebuah kota yang terkenal dengan bakso. Bakso yang memiliki ciri khas tersendiri. Satu porsi bakso, maka akan mendapatkan bakwan kering ya nikmat disantap dengan kuah panas.
Malang, sebuah kota kecil yang memiliki fasilitas lebih lengkap dari kota besar. Dunia gemerlap (dugem) tersedia di kota ini, dimulai dari club yang biasanya hanya dikunjungi anak SMA atau ABG yang baru belajar keluar malam, sampai club yang hanya dikunjungi oleh para eksekutif kelas atas. Pub, cafe, dan bar pun tersebar di berbagai pojok kota. Dunia malam yang ditunjukan bagi kelas menengah kebawah pun ada sangat banyak tersebar di setiap pojok kota, tempat hiburan yang ditunjukan bagi mereka yang senang bercerita, ngobro, pacaran, atau hanya sekedar iseng ingin melihat keramaian, yang biasanya lebih dikenal dengan warung kopi. Tetapi warung kopi disini tidak seperti layaknya warung yang didalam ruangan, tetapi berada diluar ruangan, di pinggir jalan, trotoar jalan, atau bahkan di tengah jalan sekalipun. Suasana warung kopi ini yang menmbah hangat suasana. Dilengkapi dengan fasilitas hotspot yang diperuntukan bagi mereka yang ingin menikmati kopi sambil browsing gratis yang hanya bermodalkan laptop, ada juga yang menyediakan layar lebar yang menayangkan film-film box office, atau nonton bareng bila ada pertandingan bola yang sedang berlangsung, sampai menyediakan berbagai permainan seperti kartu remi dan catur. Surganya para pecinta alam, gunung, pantai, hutan lengkap ada disana serta bebagai permainan alam.
Malang, kota yang memiliki kawasan pendidikan, terdapat PAUD, TK, SD, SMP,MTS, SMA, SMK, MAN, Universitas, kursus atau bimbel yang hanya terdapat dalam satu area, tetapi ditengah-tenga area pendidikan tersebut terdapat mall . Janggal memang, tapi beginilah kenyataannya.
Malang, sebuah kota yang terkenal dengan minuman khas Topi Miring (TM) yang menjadi sahabat para peminum. Sensasi berbeda bila menenggak TM di kota Malang, beberapa temanku rela tidur di jalan karenanya.
Malang, sebuah kota yang memiliki ratusan pabrik rokok didalamnya, mulai dari industri kecil, menengah, sampai besar.
Malang, sebuah kota yang memiliki wanita yang berbeda yang tidak akan ditemui di kota lain.
Malang, sebuah kota yang memiliki ciri khas bahasa. Bahasa walikan atau bahasa terbalik. Seperti contohnya “kadit itreng ayas” yang dalam bahasa sebenarnya “tidak mengerti saya”. Yang hanya fasih digunakan oleh kera ngalam.
Malang, sebuah kota yang memiliki huruf kapital N di setiap nomor polisi kendaraannya.
Malang, sebuah kota yang akan meninggalkan kenangan bagi penduduk atau pendatang yang berkunjung.
Masih banyak sebenarnya yang ingin aku ungkapkan ke dalam bentuk tulisan tentang kota Malang, tetapi entah mengapa sulit sekali untuk mewujudkannya.
Malang, sebuah kota yang akan ku jadikan harapan, yang akan ku jadikan domisili tempat aku tinggal.